Sumut Punya Cerita
Selasa, Maret 2, 2021
  • Login
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional
No Result
View All Result
Sumut Punya Cerita
No Result
View All Result
Home Berita Regional

BeKa Manise Membuat Rumah Langit Bagi Para ODGJ Dan Kaum Telantar

Oktober 10, 2020
Share on FacebookShare on Twitter

SPCnews.id – Seperti tak kehabisan energi, Togu Simorangkir setiap hari menyempatkan waktu untuk mencari orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di seluruh pelosok Kota Pematangsiantar, Sumut.

Itu Togu lakukan seusai mengurusi jualan tuak takkasan dan gerakan Berikan Kami Makanan Secukupnya atau Beka Manise yang bermarkas di Parluasan, depan kantor Camat Siantar Utara, Kota Pematangsiantar.

Para ODGJ ini dicari, dan setelah ditemukan di sejumlah lokasi diberikan makanan atau nasi bungkus. Sesekali Togu alpa, tugas itu diambil alih relawan Beka Manise.

Togu sudah sejak lama bermimpi untuk membuat atau membuka rumah singgah bagi para ODGJ. Kaum telantar yang hidup dengan beratapkan langit, serta tidur di mana saja. Sehari-hari para ODGJ ini mengitari kota, mengais makanan di mana saja.

Menurut pria pendiri Yayasan Alusi Tao Toba ini, dia ingin mendirikan rumah singgah tujuannya jelas, agar para OGDJ terurus.

“Sejak 2014, aku memiliki mimpi membuka sebuah rumah singgah bagi ODGJ yang hidupnya telantar di jalanan. Agar mereka memiliki tempat tinggal yang nyaman dan makanan yang baik, bukan makanan dari bak sampah,” kata Togu kepada Tagar, Rabu, 7 Oktober 2020.

Seiring waktu berjalan dengan ragam aksi sosial yang dia gerakkan terutama di masa pandemi dengan Beka Manise, mimpi itu tak pernah padam bahkan perlahan kian menyala kala membagi nasi kepada ODGJ.

Saat menemui para ODGJ, Togu mencoba membangun komunikasi dengan mereka. Semula para ODGJ itu sangat tertutup. Namun berkat kesabaran Togu dan relawan, komunikasi itu perlahan terbangun.

“Tiga bulan terakhir aktif berbagi nasi bagi ODGJ melalui gerakan Beka Manise. Setiap hari aku dan relawan berkeliling mencari ODGJ. Setelah itu, beberapa ODGJ mulai komunikatif,” kata pria peraih sejumlah penghargaan atas aksi sosialnya itu.

Mereka ujar Togu, mulai membalas sapaan dan bahkan mulai mau menyebutkan nama.

“Bang Darius, Ibu Ani, Kak Nilawati, Bang Mandala, Jon, Kakak Cantik (Ati), Henry, Parlindungan, Binsar. Itulah sebagian ODGJ yang menyebutkan namanya. Terlepas itu benar atau tidak, itulah yang mereka katakan,” tuturnya.

Melihat respons positif tersebut, hasrat Togu membuka rumah singgah bagi mereka makin menebal.

Dia menemukan sebuah rumah kosong di Jalan Ragi Pane, Kecamatan Siantar, persisnya berada di belakang eks kantor Bupati Simalungun.

Dua pekan lalu, Togu di media sosial Facebook membuat status menggalang dana guna menyewa rumah dengan biaya Rp 45 juta itu.

“Aku meminta waktu seminggu kepada yang mau menyewakan rumah di belakang kantor Bupati Simalungun yang lama. Apa yang terjadi? Dalam waktu 34 jam, Rp 48 juta terkumpul dari 77 orang. Tuhan kerjanya aneh kan,” kata dia.

Rumah itu terbilang luas dan saat ini dalam proses pembersihan sebelum nantinya dibuka secara resmi pada Sabtu, 10 Oktober 2020 bertepatan dengan momentum Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

“Rumah Langit menjadi nama yang aku pilih untuk rumah singgah ODGJ dan homeless ini. Rumah Langit ini hanya diperuntukkan bagi ODGJ yang hidupnya telantar, yang tidurnya beratapkan langit,” terang pria beristrikan boru Simanungkalit ini.

Mereka nanti, sambung Togu, akan diajak bertani organik, beternak ikan dan ayam, mengelola sampah menjadi bernilai dan tentunya akan minum obat setelah merasa nyaman tinggal di Rumah Langit.

“Mimpi yang ingin diharapkan adalah para ODGJ sembuh dan hidup berdampingan dengan masyarakat. Dan yang homeless memiliki kerja dan bisa ngontrak serta memiliki rumah. Di sini semua para ODGJ dan Homeless gratis,” kata Togu, sembari menyebut tagline Rumah Langit adalah bergembira di jalan sunyi.

Di ujung ceritanya soal kerja sosial ini, Togu mengingatkan bahwa para ODGJ bukan orang gila. Togu meminta stigma negatif itu dibuang jauh-jauh.

“ODGJ bukan orang gila. Hentikan stigma itu. Yang gila aku, Lae. Ngurusi kerjaan pemerintah,” katanya, terbahak seraya pamit untuk meneguk tuak takkasan miliknya, yang dia jual dalam bentuk kemasan seharga Rp 6 ribu per botolnya.

ShareTweetPin

Related Posts

Soal Pengganti Asner Silalahi, GPS Sebut Saatnya Parpol Kedepankan Empati

Januari 19, 2021
743

...

Almarhum Asner Silalahi Ingin Bangun Kota Siantar

Januari 16, 2021
62

...

Calon Walikota Terpilih Asner Silalahi Meninggal Dunia

Januari 13, 2021
261

...

Diduga Jadi ‘Calo’ Perkara, Kapolres Siantar Dipropamkan ke Polda

Desember 21, 2020
256

...

Discussion about this post

BERITA TERBARU

Soal Pengganti Asner Silalahi, GPS Sebut Saatnya Parpol Kedepankan Empati

Januari 19, 2021
743

Almarhum Asner Silalahi Ingin Bangun Kota Siantar

Januari 16, 2021
62

Calon Walikota Terpilih Asner Silalahi Meninggal Dunia

Januari 13, 2021
261

Mental Anda Sedang Down? Coba Jalankan 10 Solusi Jitu Ini

Desember 31, 2020
61

Diduga Jadi ‘Calo’ Perkara, Kapolres Siantar Dipropamkan ke Polda

Desember 21, 2020
256

Pengacara Nilai JPU Rahma Hayati Sinaga Tak Miliki Rasa Pri Kemanusiaan Tuntut Hukuman Pemakai Shabu 3 Tahun Subsidair 6 Bulan Penjara

Desember 16, 2020
284

Pedagang Buah di Medan Beli Honda Pakai Uang Koin Lima Karung

Desember 14, 2020
66

5 Nasihat buat Anak Rantau dari Orangtua Batak Toba, Wajib Catat!

Desember 13, 2020
112

  • Redaksi
  • Terms and Conditions
  • Privacy Policy
  • Pedoman
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional
  • Nasional

© 2020 SPCNews.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In