Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengunjungi lokasi banjir besar yang terjadi di Kota Tebingtinggi, Sabtu (28/11/2020).
Gubsu terpantau hadir sekitar pukul 14.33 WIB di Jalan Sudirman Kelurahan Sei Padang Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.
Gubsu langsung menaiki perahu karet bersama Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan Kapolres Tebingtinggi.
Edy Rahmayadi tampak memantau kondisi dari tanggul Sungai Sei Padang, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan.
Puluhan rumah warga terendam banjir akibat Luapan Sungai Padang yang terjadi Jalan Sudirman Kelurahan Sei Padang Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Sabtu (28/11/2020) siang.
Amatan tribunmedan.id, sekitar pukul 14.32 WIB terlihat banyak anak-anak yang bermain-main di tengah air banjir yang cokelat.
Mereka terlihat membuat perahu kecil dari dari debuk pisang. Juga terlihat warga banyak yang mengungsi di depan rumahnya.
Terdapat juga banyak warga yang tengah menyelamatkan barang-barangnya dan gerobak.
Banjir juga terlihat memasuki rumah warga Jalan Sultan Juanda Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi.
Kemacetan panjang terjadi di Jalan Yos Sudarso Kota Tebingtinggi dari arah Kota Medan akibat banjir besar di seputaran pusat kota, Jumat (28/11/2020).
Pukul 13.34 WIB kemacetan terjadi dari pintu masuk Tol Tebingtinggi, kemacetan telah terjadi sekitar 4 kilometer.
Ratusan mobil terpantau terjebak mulai dari mobil sedan, minibus hingga truk terpantau bergerak maju dengan pergerakan lambat.
Luapan Sungai Padang yang membelah Kota Tebingtinggi akibat tingginya debit air di hulu sejak Jumat (28/11/2020) sore mengakibatkan Kota Lemang direndam banjir cukup besar.
Warga perlahan lahan melangkah menerabas banjir yang mulai melumpuhkan aktivitas sebagian Kota Tebingtinggi. Penampakan ini terjadi di Jalan Sudirman, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi.
Sejumlah minimarket, rumah makan, bank, puluhan pertokoan menghentikan sementara aktivitas jual belinya.
“Mulai dari pukul 03.00 WIB dini hari. Yang lebih parah di Pukul 06.30 WIB. Kalau sampai sekarang ketinggian air masih bertahan di betis,” ujar Hendri pemilik toko perabot meubel rumah tangga.
Hendri berujar bahwa sudah memprediksi banjir besar bakal terjadi di Kota Tebingtinggi Sabtu (29/11/2020) hari ini. Sebab sehari sebelum yang juga mengalami banjir dipertambah dengan turunnya hujan sore hari.
“Yang bisa diangkat ajalah. Karena nggak sempat lagi diangkat malam-malam mana sempat lah,” ujar Hendri yang ikut memantau di badan Jalan Sudirman
Hendri berharap perhatian Forkopimda Kota Tebingtinggi untuk terjun ke lapangan melihat apa yang dialami masyarakat. Sebab setahun terakhir, banjir ini dinilai paling tinggi
“Ya kalau dibandingkan tahun 2017 dan 2019 inilah yang paling tinggi. Kita kan bisa lihat dari genangan di rumah,” seraya menyebut harus meliburkan usahanya selama dua hari.
Hendri menuturkan bakal mengalami kerugian hampir Rp 50 juta akibat menutup usaha selama dua hari ditambah sebagian barang dagangannya terendam banjir.
“Kalau springbead aja lima set kali Rp 3 juta berapa. Belum sofa dan yang lainnya,” tutur Hendri
Amatan Tribun Medan, jalur Lintas Medan – Tebingtinggi – Siantar yang biasanya bisa dilalui via pusat kota dialihkan ke Jalan Imam Bonjol, Kota Tebingtinggi atau Stasiun Kereta Api Tebingtinggi.
Petugas Sat Lantas Polres Tebingtinggi saat ini turun di sejumlah persimpangan untuk melancarkan arus lalu lintas.
Sekedar imbauan, bagi masyarakat yang ingin melintas dari Pematangsiantar ke Medan.
“Lalu lintas kita alihkan lah ke Jalan Imam Bonjol, dari sana. Petugas udah jaga-jaga juga. Kita alihkan lalu lintas karena air masih naik,” ujar Iptu Rustam dari KBO Polres Tebingtinggi.
Discussion about this post