Medan|GorgaNews.com – AP (17), otak pelaku pembunuhan siswi SMK Batangkuis, Salsabilah (15), akhirnya dibekuk petugas Polres Deli Serdang-Polda Sumut.
AP ditangkap setelah kabur ke kampung halamannya di Desa Salit, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo.
Saat ini, Senin (1/10/2018), AP masih diperiksa intensif di Polres Deli Serdang. Sedangkan dua pelaku lainnya, BK alias BJ (17) dan DF (14), telah ditangkap lebih dulu.
Ketiganya ditangkap setelah polisi berhasil mengungkap mayat wanita yang ditemukan membusuk terbungkus plastik jas hujan di parit Kebun Lonsum, Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang.
“Seluruh pelaku sudah ditangkap dan ditahan untuk proses lebih lanjut,” kata Kasat Reskrim Polres Deliserdang, AKP Ruzi Gusman.
AKP Ruzi Gusman mengatakan, penangkapan AP berdasarkan hasil pemeriksaan BK dan DF yang menyebut AP-lah otak tersangka pembunuhan dan perampokan siswi SMK tersebut.
Saat diperiksa polisi, AP dengan tegas mengaku dialah yang mencekik leher korban hingga tewas. Ia bahkan mengaku merencanakan perbuatan jahat tersebut.
AP mengatakan, sebelumnya ia telah memerintahkan BK untuk mengatur pertemuannya dengan korban yang dikenalnya di Facebook.
Remaja putus sekolah ini akhirnya bertemu korban di salah satu warnet di Tanjung Morawa.
“Sebelum jumpa sama dia, kami bertiga (dengan BK dan DF) sudah makai sabu duluan,” akunya.
Dari warnet tersebut, AP, BK dan DF kemudian membawa korban ke area kebun sawit PT Lonsum mengendarai dua sepeda motor (salah satunya milik korban).
Begitu tiba di TKP, AP dibantu BK langsung mencekik leher korban. Sedangkan DN, bertugas memantau lokasi sekitar agar tak ada orang yang melihat kejadian tersebut.
Setelah memastikan Salsabilla tak bernyawa, AP pun menyuruh kedua temannya untuk membuka seluruh pakaian gadis itu. Selanjutnya, mereka membungkusnya dengan mantel hujan dan membuang jasadnya ke dalam parit.
AP kemudian menyuruh teman-temannya untuk menutupi mayat Salsabilla yang sudah berada di dalam parit dengan daun-daunan.
Selanjutnya, mereka bertiga pun pergi meninggalkan jasad tersebut di dalam parit hingga ditemukan warga dengan kondisi membusuk.
AP mengatakan bahwa, hasil penjualan HP dan sepeda motor milik korban, mereka belikan sabu dan dipakai bersama-sama.
“Saya minta maaf sama keluarga Salsabila, sama Salsabila tentunya, sama rakyat Indonesia juga. Badai pasti berlalu,” sebut AP sebelum dimasukkan ke dalam sel.
Terpisah, orangtua korban mengatakan, sebelum mayat putrinya ditemukan, BK ada dua kali datang ke rumahnya, berpura-pura menanyakan keberadaan Salsabila. “Ada dua kali datang dia,” kata ibu kandung korban, Safrida.
Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Ditreskrimum Polda Sumut dan Satreskrim berhasil mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK Tunas Karya, Batang Kuis, Salsabila Idhil Adha (15), yang mayatnya ditemukan terbungkus plastik, membusuk di parit Desa Sei Merah, Tanjung Morawa.
Ternyata, warga Desa Buntu Bedimbar, Dusun IX, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, itu dibunuh oleh 3 orang temannya. Para pelaku merampok korban dan membunuhnya. Untuk menghilangkan jejak, mayat korban dibungkus mantel plastik warna orange dan dibuang ke parit.
“Para tersangka pembunuhan berencana dan perampokan tersebut dijerat Pasal 340 subs Pasal 338 dan atau Pasal 365 ayat (1), (3), (4) KUHPidana,” kata Direktur Ditreskrimum, Kombes Andi Rian, dalam keterangan tertulis yang diterima medansatu.com. (*)
Sumber Medansatu.com
Discussion about this post